Setahun setelah itu ku coba mencari tahu tentang sebuah kebenaran. Baik itu langsung (menanyainya lewat chet,telfon) ataupun tidak langsung (mencari tahu dari temannya. Namun semua itu sia-sia,tak ada satupun jawaban yang aku dengar. Di bulan kedua dan tahun yang sama ku memberanikan dengan dengan menerima semua resiko yang akan dia beri dengan spam chet ataupun telfon. "Dek ada waktu gak? Mau bicara penting". Namun tak ada balasan sama sekali. Lalu ku coba chet lagi dengan kata yang sama,tapi responnya masih tetap sama juga. Kemudian aku mencoba lewat telfon,bukan suara indahnya yang ku dengar melain kan " nomor yang anda tuju sedang berada di panggilan lain" sekita itu hati serasa hancur,wajahku memerah dan akhirnya air punn jatuh tak terduga.
Sambil menghelakan nafas dan ku urut dadaku (fikirku mungkin dia lagi nelfon saudaranya). Kemudian saya coba chet lagi untuk meminta waktu setelahnya "dek nanti kalau sudah selesai angkat ya telfonku,mau bicara penting". Sambil menenangkan hati dan menunggu di kontak WA nya dan memandangi onlinya.
Satu jam berlalu tanpa ada balasan ataupun respon darinya. Ku coba lagi chet dia "dek mpun rampung telfonane". Namun hasil yang sama yang aku terima (fikirku mungkin dia lupa) walaupun online wasih terlihat nyata. Kemudian aku memberanikan diri untuk menelfon dia lagi hanya sekdar mencari tahu,sudah selesai ataukah belum. Hanya saja suara yang sama yang aku dengar tadi terdengar ditelinga"nomor yang anda tuju sedang berada di panggilan lain". Tak tahu kenapa mata ini dengan refleknya mengeluarkan air (fikirku mungkin dia belum selesai berbicara dengan saudara atau keluarganya).
Dengan berat hati ku coba chet dan memberi tahu dia lagi "dek nanti kalau sudah selesai kabari ya mau bicara penting" (sambil menghelakan nafas dan mengurut dada berharap hati akan sabar menerima. Tak ada respon dan tak ada balasan yang kudapatkan (fikirku mungkin lagi berbicara masalah yang serius sehingga tidak merespon) walaupun online terlihat nyata. 2 jam berlalu setelah itu,namun tak ada respon dan kabar darinya (fikirku mungkin dia ketiduran) tapi online terlihat nyata. Ku coba lagi menelfon dia hanya untuk mencari tahu sudah selesai ataukah belum telfonannya. Namun suara yang sama yang kudengarkan 2x terdengar begitu sangat menyakiti. Air yang awalnya mengalir dari mata membasahi pipi dan semua yang disekitarnya hingga tak tau mau berbuat apa lagi diri ini. Hanya menangis dan menikmati kepedihan sakit hati.
Apa yang kita difikirkan belum tentu dia lakukan
Apa yang kita lakukan belum tentu dia lakukan
Tetap tenang walaupun itu mengecewakan
Tetap sabar walaupun itu menyakitkan
Serahkan semua kepada Tuhan
Agar kita selalu diberi kekuatan menjalani ujian.
Komentar
Posting Komentar